Sanghyang Tejamaya dikenal pula dengan nama Sanghyang
Taga/Antaga (Serat “Purwacarita), Sanghyang Puguh (Purwakandal) dan Sanghyang
Tejamantri (Pedalangan). Ia adalah putra Sanghyang Tunggal dengan permaisuri
kedua Dewi Wirandi/Rekatawati, putri Prabu Yuyut/Resi Rekatama, raja
Samodralaya. Sanghyang Tejamayamempunyai dua saudara kandung bernama; Sanghyang
Ismaya dan Sanghyang Manikmaya. Ia juga mempunyai tiga orang saudara seayah
lain ibu, putra Dewi Darmani, putri Sanghyang Darmayaka dari Selong, masing -
masing bernama; Sanghyang Rudra/Dewa Esa, Sanghyang Dewanjali dan Sanghyang
Darmastuti.
Sanghyang Antaga bertempat tinggal di Kahyangan
Sataluri. Karena ingin menjadi raja Tribuana, ia bertengkar dan berkelahi
dengan Sanghyang Ismaya, yang juga mempunyai keinginan yang sama. Mereka
bertanding kesaktian dengan menelan gunung. Siapa yang dapat menelan dan memuntahkannya kembali, akan menjadi
bukti dialah yang terkuat dan berhak menj adi raj a Tribuana.
Sanghyang Tejamaya mendahului menelan gunung,
tapi sampai mulutnya robek tidak dapat melaksanakan hal itu. Sanghyang Ismaya
mendapat giliran berikutnya. Ia berhasil menelan gunung tersebut, tetapi tidak
dapat memuntahkannya kembali. Atas perbuatannya yang tecela itu, oleh Sanghyang
Tunggal, Sanghyang Tejamaya dan Sanghyang Ismaya mendapat hukuman, turun ke Marcapada.
Sanghyang Tejamaya mendapat tugas memberi tuntunan para angkara dan berganti
nama menjadi Togog. Sedangkan Sanghyang Ismaya mendapat tugas sebagai pamong
trah/keturunanWitaradya, dan berganti nama menj adi Semar.
mtrsukseme
BalasHapusGj
BalasHapus