BHAÞÀRA KUWERA adalah putra ketiga Sanghyang
Ismaya dangan Dewi Senggani. Ia mempunyai sembilan orang saudara kandung
masing-masing bernama; Bhaþàra Wungkuam, Bhaþàra Tambora, Bhaþàra Wrahaspati,
Bhaþàra Siwah, Bhaþàra Surya, Bhaþàra Candra, Bhaþàra Yama/Yamadipati, Bathra
Kamaj aya dan Dewi Darmanasti.
Bhaþàra Kuwera adalah Dewa lambang kebaktian
dan kemanusiaan. Ia bertugas memberi petunjuk, fatwa, pahala dan perlindungan
serta pertolongan kepada umat di dunia. Pada jaman Ramayana, ia menitis pada
Brahmana Sutiksna, brahmana suci di Gimung Citrakuta/Kutarunggu untuk memberi
wejangan ilmu Asthabrata, yaitu ajaran kepemimpinana yang diilhami kebesaran
dan keseimbangan delapan unsur alam, kepada Ramawijaya. Sedangkan pada jaman
Mahabharata, Bhaþàra Kuwera menitis pada Resi Lomosa, brahmana suci negara
Amarta yang dengan setia mendampingi dan memberi nasehat Prabu Yudhistira
selama masa pemgembaraan dihutan sebagai akibat kalah dalam taruhan permainan
dadu dengan keluarga Kurawa.
Bersama Sanghyang Cakra, putra Sanghyang
Manikmaya dengan Dewi Umarakti, Kurewa ditetapkan sebagai juru tulis/pencatat
hasil sidang para dewa yang menetapkan lawan-lawan yang akan saling berhadapan
dalam perang Bharatayuda antara keluarga Kurawa melawan keluarga Pandawa di
tegal Kurusetra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar