Bhaþàra Srigati adalah putra sulung Sanghyang
Wisnu dengan Dewi Srisekar. Ia mempunyai dua orang saudara kandung
masing-masing bernama Bhaþàra Srinada, yang turun ke arcapada menjadi raja
pertama negara Wirata bergelar Prabu Basurata, dan Dewi Srinadi yang menjadi
istri Bhaþàra Brahmanadewa/Brahmasadewa, putra Sanghyang Brahma dengan Dewi
Sarasyati. Bhaþàra Srigati juga mempunyai saudara seayah lain ibu sebanyak 16
orang, putra-putri Sanghyang Wisnu dengan permaisuri Dewi Sripujayanti dan Dewi
Pratiwi.
Bhaþàra Srigati tunm ke arcapada dan menjadi
raja di negara Medangkamulan bergelar Prabu Sri Mahapunggung. Ia menikah dengan
Dewi Sadu dan memperoleh empat orang putra masing-masing bernama ;
Dewi Sri, Sadana, Wandu dan Oya. Ketika
Suralaya diserang Prabu Watugunung, raja negara Gilingwesi yang ingin
memperistri Dewi Sri, ibunya, dan merebutnya dari Sanghyang Wisnu; Bahara
Srigati/Prabu Sri Mahapunggung datang ke Suralaya untuk membantu ayahnya.
Melalui peperangan yang dahsyat, Bhaþàra Srigati dapat membinasakan Prabu
Watugunung dan seluruh balatentaranya.
Sesudah usianya lanjut dan merasa tidak mampu
lagi memegang kendali pemerintahan negara, Prabu Sri Mahapunggung menyerahkan
tahta kerajaan Medangkamulan kepada putra ketiga, yaitu Wandu, yang setelah
naik tahta bergelar Prabu Srimahawan. Bhaþàra Srigati kembali ke Suralaya hidup
sebagai Dewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar