Bhaþàra BAYU disebut pula Hyang Pàwaka (angin), Dewa yang
melambangkan kekuatan. Ia putra ke-empat Sanghyang Manikmaya, raja Tribhuwana
dengan permaisuri Dewi Umayi. Sanghyang Bayu mempunyai lima orang saudara
kandung masing - masing bernama; Sanghyang Sambo, Sanghyang Brahma, Sanghyang
Indra, Sanghyang Wisnu dan Bhaþàra Kala. Ia juga mempunyai tiga orang saudara
seayah lain ibu, putra Dewi Umarakti, yaitu; Sanghyang Cakra, Sanghyang
Mahadewa dan Sanghyang Asmara.
Bhaþàra Bayu menurut wujudnya telah mencerminkan wataknya yang
gagah berani, kuat, teguh santosa, bersahaja, pendiam dan dahsyat. Sanghyang
Bayu bersemayam di Kahyangan Panglawung. Ia menikah dengan Dewi Sumi, putri
Bhaþàra Soma, dan berputra empat orang masing-masing bernama ; Bhaþàra Sumarma,
Bhaþàra Sangkara, Bhaþàra Sudarma dan Bhaþàra Bismakara.
Menurut kitab Mahàbhàrata, Bhaþàra Bayu berputra pula dari Dewi
Anjani, putri sulung Resi Gotama dari pertapaan Erriya/Grastina seorang anak
berwujud kera putih yang diberi nama Màruti/Anoman/Hanùmàn. Sedangkan menurut
pedalangan Jawa, Anoman merupakan putra Dewi Anjani dengan Bhaþàra
Guru/Sanghyang Manikmaya.
Bhaþàra Bayu pernah turun ke Arcapada menjadi raja di negara Medanggora
bernama Resi Boma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar