Minggu, 07 Juli 2013

BATHARA KALAGUMARANG




Bhaþàra KALAGUMARANG adalah putra Bhaþàra Kalakeya, yang berarti cucu Bhaþàrì Durga/Dewi Pramuni dengan Bhaþàra Kala, dari kahyangan Setragandamayit. Bhaþàra Kalagumarang diperintahkan oleh Sanghyang Manikmaya untuk turun ke Arcapada mencari seperangkat gamelan ketoprak. Benda tersebut sangat diperlukan oleh Sanghyang Manikmaya untuk memenui permintaan Dewi Tisnowati, wanita yang tercipta dari Cupu Retnadumilah milik Sanghyang Kanekaputra yang jatuh ke dalam rongga mulutHyang Ananta-bhoga.
Kerena mendapat wewenang untuk berbuat apa saja sesuai kehendaknya, dalan perjalannya Bhaþàra Kalagumarang selalu membuat keonaran. Setiap dewa yang ditemuinya di perjalanan dihajamya. Ia juga merusak perkampungan penduduk dan membunuh orang-orang yang tak berdosa. Tindakannya itu menimbulkan banyak kekacauan di dunia.
Pada suatu saat Bhaþàra Kalagumarang bertemu dengan Dewi Sri, istri Sanghyang Wisnu. Ia langsung mengejamya dan bermaksud untuk memperistrinya. Perbuatannya itu diketahui Sanghyang Wisnu yang mengutuknya menjadi babi hutan. Mengetahui wujudnya berubah menjadi babi hutan, Bhaþàra Kalagumarang semakin marah dan berungas. Ia terus mengejar-ngejar Dewi Sri yang akhimya sampai di negara Medangkamulan. Bhaþàra Kalagumarang akhimya mati dipanah oleh Prabu Makukuhan, yang sesungguhnya penjelmaan Bhaþàra Srigati, putra Sanghyang Wisnu dengan Dewi Srisekar/SriWidowati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar