Minggu, 07 Juli 2013

Bathara Baruna atau Waruna




Bhaþàra BARUNA sering disebut pula dengan nama Bhaþàra Waruna. Ia masih keturunan Sanghyang Wenang dari keturunan Sanghyang Nioya. Bhaþàra Baruna berwujud Dewa berwajah ikan dan seluruh badannya bersisik ikan. Karena itu Bhaþàra Baruna dapat hidup di darat dan di air, mempunyai cupu berisi air kehidupan Mayausadi.
Bhaþàra Baruna bertempat tinggal di kahyangan Dasar Samodra. Ia bertugas menjaga kesejahteraan makhluk di dalam samodra. Pada jaman Maespati, Bhaþàra Baruna pernah mengalami kesulitan, air narmada tidak mengalir karena terhalang oleh tubuh Prabhu Arjunasasra yang tidur bertriwikrama menjadi brahalasewu membendung muara Narmada, sehingga mengahalangi aliran sungai dan menimbulkan banyak kematian. Bhaþàra Baruna dapat menyelesaikan persoalan itu dengan memberikan Cupu Banyu Panguripan (air kehidupan) kepada Prabu Arjunasasra. Air Kehidupan itu dipergunakan Prabu Arjunasasra untuk menghidupkan kembali Dewi Citrawati dan para putri Maespati yang mati bunuh diri karena hasutan/tipu daya Ditya Sukasarana, anak buah Prabu Dasamuka. 
Bhaþàra Baruna juga banyak berjasa membantu Ramawijaya, dengan mengerahkan ikan-ikan besar membendung samodra hingga pembuatan tambak untuk jembatan menyeberangkan jutaan laskar kera Gowa Kiskenda ke negara Alengka dapat terlaksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar