Sudah baca Ringkasan
Mahàbhàrata Parwa 9 - Viràta Parva?
Kalo gitu lanjut ke cerita 10 yaa.. :)
Bersambung ke: Ringkasan Mahàbhàrata Cerita 11 - Strì Parva
Baca juga
Ringkasan Mahabharata Parwa 1. Adiparwa
Ringkasan Mahabharata Parwa 2. Sabhaparwa
Ringkasan Mahabharata Parwa 3. Vanaparva/Aranyakaparva
Ringkasan Mahabharata Parwa 4 - Virata Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 5 - Udyoga Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 6 - Bhisma Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 7 - Drona Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 8 - Karna Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 9 - Salya Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 11 - Stri Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 12 - Santi Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 13 - Anusasana Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 14 - Asvamedika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 15 - Asramawasika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 16 - Mausala Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 17 - Mahaprasthanika Parva
Kalo gitu lanjut ke cerita 10 yaa.. :)
Úauptika Parva
Parva ini merupakan parva ke-10 Mahàbhàrata, banyak menceritakan tentang pembantaian kelima anak para Pàóðava. Bentuknya sama seperti Karóaparva, terdiri dari 806 úloka, tidak dibangun melalui subparva seperti parva-parva Mahàbhàrata pada umumnya.
Tiga orang pahlawan pihak
pasukan Kuru (Kaurava) menuju ke arah Selatan. Mereka melihat pohon beringin
yang sangat besar dan ketiganya beristirahat di sana. Kåpa dan Kåtavarma tidur
terlelap, dan Aúvathama membangunkan mereka dan menyampaikan rencananya untuk
membunuh Pàóðava.
Kåpa berjanji unutk
membantu Aúvathama bila bertempur ke esokkan paginya. Kåpa mencoba mencegah
niat buruk untuk menghabisi putra-putra Pàóðava. Aúvathama saat malam hari
mendatangi perkemahan pasukan Pàóðava dan menemukan mahkluk yang tubuhnya
sangat besar dan menelan semua senjata.
Aúvathama memuja keagung
Sanghyang Mahàdeva dan tiba-tiba altar berwarna keemasan muncul di hadapan
mereka. Aúvathama mempersembahkan dirinya ke dalam api pemujaan, kemudian
Sanghyang Mahàdeva muncul di hadapannya selanjutnya menghadiahkan sebuah pedang
dan kesaktian kepadanya.
Aúvathama memasuki
perkemahan Dhåûþadyumna dan menyerangnya. Dhåûþadyumna terbunuh saat itu. Putra
Droóa ini kemudian membunuh pasukan Pañchala dengan sejata yang dianugrahkan
oleh Sang Hyang Mahàdeva (Rudra). Ia kemudian membunuh putra-putra Utamauja.
Seluruh putra-putra Draupadì (Pañca Kumara) semuanya terbunuh.
Sañjaya melaporkan keberhasilan
Aúvathama, karena saat itu Pàóðava tidak ada di tempat, demikian juga Úrì
Kåûóa, sedang pasukan yang menjaga perkemahan saat itu semuanya tidur lelap.
Selanjutnya Aúvathama, Kåpa dan Kåtavarma mengunjungi tempat kematiannya
Duryodhana, dan ternyata Duryodhana masih hidup dalam kondisi yang sangat
menyedihkan.
Ratapan kesedihanmuncul
dari tiga orang yang mengunjunginya itu. Aúvathama mengimformasikan kepada
Duryodhana, bahwa telah menghabisi putra-putra Pàóðava. Duryodhana merasa
senang dengan berita itu, kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Menyaksikan keadaan
kematian putra-putra Pàóðava, Yudhiûþhira sangat sedih. Nakula bersama Bhìma
merencanakan untuk mengejar Aúvathama ke persembunyiannya. Úrì Kåûóa meminta
kepada Yudhiûþhira untuk mengatur taktik dan strategi untuk menyelamatkan Bhìma
dari Aúvathama, karena ia memiliki senjata pamungkas Brahmàúiraá.
Cerita tentang kehebatan
sejata tersebut. Nakula membawa Draupadì dari kota Upaplavya. Ia jatuh pinsan
ketika mendengar anak-anaknya semuanya dibantai oleh Aúvathama dan meminta
kepada Yudhiûþhira untuk mendapat permata pada cudamaói (hiasan di atas
dahi) Aúvathama.
Pàóðava bersama Úrì Kåûna
berusaha mencari Bhìma yang sedang mencari jejak persembunyian Aúvathama.
Ketika Bhìma telah berhasil ditemui, Bhìma menolak untuk menghentikan
pencariannya. Pàóðava menemukan Aúvathama sedang duduk di hadapan Maharûi
Vyàsa.
Aúvathama membentangkan
panah Brahmàúira, Arjuna melepaskan panahnya untuk melumpuhkan kekuatan panah
Brahmàúira. Pàóðava dengan Úrì Kåûóa terus mengikuti kepergian Bhìma. Mereka
minta Aúvathama untuk tidak melepaskan anak panahnya yang sakti itu, namun
Arjuna juga secepat kilat melepas panahnya yangsakti juga.
Nampak tanda-tanda yang
mengerikan di alam semesta. Untuk menyelamatkan alam semesta ini, Maharûi
Nàrada dan Maharûi Vyàsa berdiri di antara kedua pahlawan yang sama-sama
melepaskan senjata saktinya tersebut dan ternyata dari kedua senjata tersebut
mengeluarkan api yang sangat besar yang mengancam kelangsungan alam ini.
Arjuna teringat dengan
anak-anak Pàóðava. Ia teringat dengan kutukan Úrì Kåûóa terhadap Aúvathama dan
Maharûi Vyàsa membenarkan adanya kutukan tesebut dan hal ini dibenarkan oleh
Maharûi Vyàsa. Aúvathama sadar terhadap kesalahannya dan menyerahkan permata
pada cudamaói kepalanya kepada Pàóðava.
Pàóðava kembali menemui
Draupadì dan atas nasehat Úrì Kåûóa menempatkannya pada hiasan kepala Draupadì.
Yudhiûþhira bertanya kepada Úrì Kåûóa mengapa Aúvathama berhasil membunuh putra-putra
Pàóðava. Úrì Kåûóa menjelaskan bahwa hal itu terjadi adalah karena kehendak
Sanghyang Mahàdeva.
Pada zaman dahulu di
zaman Kåtayuga para dewa melaksanakan sebuah yajña. Terjadi penghancuran yajña
tersebut oleh Rudra, kasusksesan Aúvathama adalah berkat pertolongan Rudra
(Mahàdeva).
Baca juga
Ringkasan Mahabharata Parwa 1. Adiparwa
Ringkasan Mahabharata Parwa 2. Sabhaparwa
Ringkasan Mahabharata Parwa 3. Vanaparva/Aranyakaparva
Ringkasan Mahabharata Parwa 4 - Virata Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 5 - Udyoga Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 6 - Bhisma Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 7 - Drona Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 8 - Karna Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 9 - Salya Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 11 - Stri Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 12 - Santi Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 13 - Anusasana Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 14 - Asvamedika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 15 - Asramawasika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 16 - Mausala Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 17 - Mahaprasthanika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 18 - Svargarohanika Parva
baca juga cerita-cerita sisipan yang terjadi, antara lain:
Cerita Ringkas Sisipan 1 Dalam Mahabharata (RAJA NAHUÛA)Cerita Ringkas Sisipan 2 Dalam Mahabharata (NALA-DAMAYANTÌ)Cerita Ringkas Sisipan 3 Dalam Mahabharata (SÀVITRÌ DAN SATYAVÀN)Cerita Ringkas Sisipan 4 Dalam Mahabharata (NADÌTAMA GAÒGÀ (KEUTAMAAN SUNGAI GAÒGÀ))Cerita Ringkas Sisipan 5 Dalam Mahabharata (GARUÐA - SI RAJA BURUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar