Minggu, 06 Mei 2012

Ringkasan Mahabharata Parwa 3. Vanaparva/Aranyakaparva

Sudah baca Ringkasan Mahàbhàrata Parwa 2. Sabhàparva?
Kalo sudah.. lanjut yuuk! 

Vànaparva atau Àraóyaka Parva

Parva ini merupakan parva ke-3, memaparkan kisah pengasingan para Pàóðava. Para Pàóðava yang telah kalah bermain judi kemudian pergi dan tinggal di hutan. Úrì Kåûóa mengunjungi mereka dan mendorong mereka untuk berperang melawan Kaurava. 
Draupadì dan Bhìma sangat mendukung saran Úrì Kåûóa. Vànaparva terdiri dari 21 subparva, dengan jumlah úloka sebanyak 11.970 buah, yang masing-masing subparva menguraikan sebagai berikut.

 (1) Àraóyaka parva (terdiri dari 383 úloka)
Penyesalan Pàóðava; Pàóðava memasuki hutan Kàmyaka; Vidura diasingkan; kembalinya Vidura; kedatangan Maharûi Vyàsa; nasehat Maharûi Vyàsa; nasehat Maireya
 (2) Kirmìra vadha Parva (terdiri dari 75 úloka)

Menceritakan perjalanan Vidura mengikuti pengasingan Pàóðava di hutan Kàmyaka, ia menceritakan berbagai hambatan, rintangan dan tantangan yang dihadapi oleh Pàóðava seperti dihadang oleh ràkûasa yang sangat mengerikan. Dalam mengatasi berbagai ujian tersebut Bhìma dengan kekuatannya yang dahsyat dapat mengatasinya dengan baik.
 (3) Arjunàbhigama parva (terdiri dari 1.053 úloka)

Menyenangkan Draupadì; cerita Úrì Kåûóa; kehancuran Sauba; Pàóðava memasuki Daitavana; percakapan Draupadì dan Yudhiûþhira; cerita Bhìma; cerita Yudhiûþhira; Pàóðava memasuki hutan Kàmyaka; pertemuan arjuna dan Indra.

 (4) Kairàta parva (terdiri dari 196 úloka)
Perundingan para Åûi dengan Úiva; lagu pujian Arjuna kepada Úiva; keberangkatan Úiva; keberangkatan Indra dan dewa yang lain

 (5) Indralokagama parva (terdiri dari 296 úloka)
Mempelajari senjata; perundingan Citrasena dan Ùrvaúì; kutukan Ùrvaúì; cerita tentang makanan yang dimakan Pàóðava; ratapan Dhåtaràûþra.

 (6) Nalopàkhyàna parva (terdiri dari 1.062 úloka)
Perundingan antara Båhadaúva dengan Yudhiûþhira; perwakilan Raja Nala; perjudian Nala; pengasingan Raja Nala; kutukan Damayantì kepada pemburu; Damayantì tinggal dengan Raja Cedi; percakapan antara raja Nala dengan Karkoþaka; mencari raja Nala; perundingan antara Nala dan Keúinì; bersatunya kembali Nala dan Damayantì; keberangkatan Båhadaúva.

 (7) Tìrthayàtra parva (terdiri dari 3.009 úloka)
Ratapan untuk arjuna; perundingan dengan Nàrada; cerita tentang Pulastya tìrtha; perundingan Daumia dan Yudhiûþhira; cerita tentang pengorbanan Gaya; cerita tentang Agastya; dibangunnya Vajra; masa kejayaan Agastya; Agastya pergi ke laut; cerita tentang Sàgara; pergi ke Mahendra; kelahiran Jamadagni; cerita tentang Jamadagni; kematian Jamadagni; nasehat Bàlaràma; cerita tentang Sukanya: cerita tentang burung elang dan burung dara; perundingan antara Bhìma dan Hanùmàn; memasuki Gandhamàdana;
 (8) Yakûayuddha parva (terdiri dari 272 úloka)
Perundingan Artisena dan Yudhiûþhira; pembunuhan Maniman; nasehat Kubera; kembalinya Arjuna ke Aksayudha;

 (9) Nivatakavachayuddhaparva (terdiri dari 409 úloka)
Kembalinya Arjuna; perundingan antara Arjuna dan Yudhithira; pertarungan dengan Nivàtakavaca; hancurnya Nivàtakavaca; kehancuran para detya dari Hiraóyapura; 

 (10) Ajagara parva (terdiri dari 221 úloka)
Keberangkatan Lomaûa; dikembalikannya wilayah Dvaitavana; Bhìma ditawan oleh ular; perundingan Yudhiûþhira dan sang ular; penyelamatan Bhìûma

 (11) Màrkaóðeyasamasya parva (terdiri dari 2.056 úloka)
Kembali ke Kàmyaka; cerita oleh Màrkaóðeya; cerita tentang kebesaran para Bràhmaóa ; cerita tentang anak ajaib; cerita Màrkaóðeya tentang Nàràyaóa; cerita kepada Yudhiûþhira; cerita tentang Úibi; cerita tentang Indradyumna; cerita tentang wanita-wanita berkasta; kelahiran Skanda; pertempuan antara Skanda dan Sakra; cerita tentang roh-roh jahat; pemujaan kepada Skanda

 (12) Draupadì Satyabhàmà Samvada parva (terdiri dari 92 úloka)
Kata-kata penyesalan Draupadì; pertemuan antara Draupadì dan Satyabhàmà. Uraian tentang penyesalan Dhåtaràûþra terhadap perbuatan yang dilakukan oleh putra-putranya para Kaurava. 

 (13) Ghoûayàtra parva (terdiri dari 606 úloka) 
Ratapan Dhåtaràûþra; komentar Úakuni; perundingan antara pasukan Duryodhana dan Gandharva; kekalahan Karóa; usaha menyelamatkan Duryodhana; perang Pàóðava melawan Gandharva; kekalahan Gandharva; kembali ke Hastinàpura; pengorbanan Duryodhana;

 (14) Mågàúvapnodbhava parva (terdiri dari 17 úloka)
Menceritakan tentang suatu hari Yudhiûþhira saat tidur malam di hutan Dvaitavata beberapa ekor kijang dengan suaranya yang tertekan dan meneteskan air mata muncul dalam mimpinya. Seekor dari kumpulan kijang itu minta perlindungan kepadanya, dan Yudhiûþhira berjanji untuk tidak melakukan pembunuhan kepada setiap makhluk di hutan tersebut. Mimpinya itu kemudian disampaikan kepada adik-adiknya dan semuanya berjanji jangan membunuh makhluk yang tidak bersalah selama tinggal di dalam hutan.

 (15) Våhidraunika parva (terdiri dari 122 úloka)
Kesulitan untuk menyampaikan dànapuóya. Sejarah Kerajaan Mudgala. Pertemuan dengan utusan dari kahyangan.

(16) Draupadì Haraóaparva (terdiri dari 274 úloka)
Cerita tentang Duarsa; kedatangan Jayadrata; pertanyaan Kotikasya; jawaban Draupadì; percakapan atara Draupadì dan Jayadrata; penculikan Draupadì; kata-kata Draupadì.

 (17) Jayadratha-Vimokûana parva (terdiri dari 81 úloka)
Menceritakan ditangkapnya Jayadratha oleh Bhìma dan diseret ke hadapan Yudhiûþhira dan Draupadì. Tetapi Yudhiûþhira meminta Bhìma untuk membebaskannya. Draupadì pun mengikuti perintah dari Yudhiûþhira dan Jayadratha kembali pulang ke negaranya dengan mengendarai kereta kuda yang dipergunakannya.

 (18) Ràmopàkhyana parva (terdiri dari 722 úloka)
Pertanyaan Yudhiûþhira; cerita tentang kelahiran Úrì Ràma dan Ràvaóa; asal-usul para kera; pengasingan Ràma kedalam hutan; kematian Màrìca; kehancuran monster tanpa kepala; Trijata menghibur Sìtà; perundingan Sìtà dan Ràvaóa; Kembalinya Hanùmàn; pembuatan jembatan menyeberangi laut; pertarungan Ràma dan Ràvaóa; terbunuhnya Kumbhakaróa; hancurnya Ràvaóa; Màrkaóðeya menghibur Yudhiûþhira

 (19) Pàtivrata Mahàtmya parva (terdiri dari 292 úloka)
Merupakan cerita yang disampaikan kepada para Pàóðava tentang kesucian, kemurnian dan kesetiaan Sàvitrì terhadap suaminya bernama Satyavàn. Sàvitrì melakukan patibrata dan akhirnya dapat mengembalikan roh Satyavàn yang telah diambil oleh dewa Yama berkat kesucian dan kesetiaan Sàvitrì.

 (20) Kuóðalaharaóa parva (terdiri dari 300 úloka)
Perundingan antara Karóa dan Sùrya; pemujaan Sùrya oleh Kuntì; pembuangan Karóa oleh ibunya; Karóa dipungut oleh Ràdha; penyerahan tameng dan anting-anting Karóa kepada Indra

 (21) Àraóeya parva (terdiri dari 136 úloka)
Perburuan kijang; kematian Nakula dan yang lainnya; pertanyaan-pertanyaan Yakûa kepada Yudhiûþhira; penghidupan kembali Nakula dan yang lainnya.

Bersambung ke: Ringkasan Mahàbhàrata Cerita 4 - Viràta Parva
Baca juga

Ringkasan Mahabharata Parwa 1. Adiparwa
Ringkasan Mahabharata Parwa 2. Sabhaparwa
Ringkasan Mahabharata Parwa 4 - Virata Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 5 - Udyoga Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 6 - Bhisma Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 7 - Drona Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 8 - Karna Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 9 - Salya Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 10 - Sauptika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 11 - Stri Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 12 - Santi Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 13 - Anusasana Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 14 - Asvamedika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 15 - Asramawasika Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 16 - Mausala Parva
Ringkasan Mahabharata Parwa 17 - Mahaprasthanika Parva

Ringkasan Mahabharata Parwa 18 - Svargarohanika Parva


baca juga cerita-cerita sisipan yang terjadi, antara lain: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar