Minggu, 07 Juli 2013

BATHARA PANYARIKAN




BHAÞÀRA PANYARIKAN adalah putra Sanghyang Parma, yang berarti cucu Sanghyang Taya, adik Sanghyang Wenang. Ia mempunyai saudara kandung bernama Bhaþàra Darma yang dikenal sebagai dewa keadilan. Bhaþàra Panyarikan mempunyai suatu keahlian yang tidak dimiiki para dewa lainnya, yaitu tulisannya sangat bagus serta pandai menulis cepat.
Bhaþàra Panyarikan memiliki daya ingatan yang sangat tajam. Apa saja yang pernah didengar dan dilihatnya akan selalu diingatnya dengan baik. Selain itu ia juga pandai menyimpan rahasia. Oleh Bhaþàra Gum, Bhaþàra Panyarikan ditugaskan sebagai juru tulis kadewatan. Mencatat dan mendukumentasikan semua hasil persidangan dan keputusan yang telah diambil para dewa.
Menjelang pecah perang Bharatayuda di tegal Kumsetra antara keluarga Pandawa melawan keluarga Kurawa, Bhaþàra Panyarikan mempunyai tugas dan peranan yang sangat penting. Bersama Bhaþàra Kuwera, ia ditugaskan mencatat hasil sidang para dewa yang memutuskan lawan-lawan yang akan saling berhadapan dalam perang Bharatayuda, serta rahasia kematian setiap senapati perang, baik yang berpihak pada keluarga Pandawa maupun berpihak pada keluarga Kurawa.
Sebagaimana para dewa lainnya, karena berwujud akyan/badan halus, maka hidup Bhaþàra Panyarikan bersifat abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar